Seberapa kroniskah virus “Pesimistis” menggerogoti
diri kita?, apakah kini impian-impian anda berupa karier yang cemerlang, jodoh
impian dan lainnya sudah terkubur dalam-dalam dan anda enggan menggalinya?.
Dunia terasa sempit, dan waktu seakan-akan berjalan sangat cepat?.
Jangan berputus asa terlebih dahulu, selama kita
masih bernafas. Maka wajib bagi kita untuk terus-menerus berusaha. Hanya saja ibarat
sebuah computer, Operating System jiwa kita harus dilakukan install ulang,
karena sudah dipenuhi dengan virus-virus pesimis, kegagalan, putus asa dan
lain-lain. Ini karena kita tidak memiliki Firewwall yang kuat untuk melindungi
komponen-komponen yang ada di dalam. Sehingga lama kelamaan, akhirnya diri kita
semakin lambat untuk merespon keinginan dunia luar yang dari-hari menuntut
lebih kepada kita. Nah, selama virus ini baru mencapai system software, belum
merusak system hardware yang biasanya menyebabkan pada computer mati total dan
pada manusia yaitu deresi, stress yang akhirnya berakhir di RSJ atau bahkan
dengan bunuh diri. Mari kita selamatkan diri kita, ingatlah bahwa diri kita
adalah produk dari Tuhan, teknologi yang jauh lebih canggih dari computer tercanggih
di dunia.
Berikut adalah beberapa komponen yang harus saya dan
anda install untuk “membersihkan” jiwa kita dari virus “putus asa”.
1.
Impian
meninggalkan keburukan dan mengerjakan Kebaikan
Kaya
Raya, Pendamping cantik, gelar bergengsi dan lain-lainnya. Itu adalah
mimpi-mimpi saya yang pernah membuat saya betul-betul bersemangat untuk menjalani
hidup. Namun ternyata impian-impian itu tidak mebuat saya untuk berfokus
mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Bahkan saya sempat kehilangan
arah.
Kini
saya sadar, saya sudah terlalu jauh meninggalkan Tuhan. Sudah berapa banyak
ibadah wajib yang saya tinggalkan dan keburukan yang sudah saya kerjakan. Maka
Tuhanpun tidak memberikan kesuksesan dan kebahagiaan pad saya, melainkan hanya
keputusa asaan karena kelelahan. Maka saya menarik kesimpulan kita, apapun
impian kita. Harus kita koreksi dengan melihat apakah impian itu membuat kita
semakin dekat dengan Tuhan ataukah tidak.
2.
Impian
untuk bermanfaat bagi orang lain
Sukses
adalah untuk kita sendiri???, lalu lihatlah bagaimana dunia akan bahu-membahu
untuk membuatmu melepaskan impianmu. Jika selama ini kita termotivasi untuk
menambah kenalan minimal satu orang setiap hari, maka gantilah motivasi anda
dengan berniat membantu minimal satu orang setiap harinya. Satu orang yang
pernah membantu kita, dan satu orang lagi adalah orang-orang yang belum pernah
membantu kita.
3.
Sabar,
kunci para The Winners
Tidak
sabar, tergesa-gesa, ingin instan. Itulah ciri-ciri para pecundang sehingga
menjadikan mereka putus asa. Hidup dan berusahalah dengan tenang, rileks,
santai tapi serius seolah-olah kita akan hidup selamanya.
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” (Al Hijr:56)
0 komentar:
Posting Komentar