Jumat, 12 Februari 2010

Jiwa yang Merdeka...

Hari itu, Doni yang berumur 8 tahun,membuat kesalahan dan dikurung sama ibunya di kamarnya seharian. Awalnya Doni menangis dan minta dikeluarkan. Namun tak dihiraukan oleh sang ibu, karena dia ingin memberi pelajaran kepada Doni.

Tak lama kemudian, Doni pun kecapean karena sudah lama menangis. Dia merebahkan diri sejenak. Hingga dia melihat barisan semut di dinding. Diapun mengambil seekor semut, dan bermain-main dengannya. Bosan bermain dengan semut dia mulai membersihkan kamarnya yang berantakan. Hingga akhirnya dia melihat sebuah buku gambar, diapun mengambilnya dan menggambar sesuatu.

Setelah sore, Ibu Doni pun membukakan kamar Doni. Doni langsung memeluk Ibunya, ibu Doni termenung karena kamar Doni tak seperti biasanya selalu berantakan, kini sudah bersih...gambar Doni tadi diserahkan kepada ibunya, Ibu Doni langsung menangis melihat gambar anaknya itu...Tulisan besar "MAAF IBU, DONI GA AKAN NAKAL LAGI"...tertulis indah dengan warna-warni hasil kreasi Doni.

Trus apa yang bisa kita ambil dari kisah Doni di atas??
Ya..kita setiap manusia pasti memiliki keterbatasan..namun segala keterbatasan dan hambatan/cobaan yang diberikan Tuhan pada kita bukanlah alasan untuk tidak melakukan kebaikan, bukan alsan kita untuk mengeluh.

Justru hal itulah yang diperlukan agar kita bisa menjadi seseorang yang lebih baik, menjadi orang yang merdeka. Dengan keterbatasan kita dapat merasakan arti sebenarnya kemerdekaan. Semakin kita mampu memanfaatkan keterbataasan kita,semakin kita dapat menemukan diri kita yang lebih baik, yang merdeka. Kemerdekaan bukanlah hal yang bisa kita ambil dari luar atau kita harapkan diberikan oleh orang lain..Kemerdekaan adalah hal yang ada dalam diri kita, yang mampu kita berikan pada dunia. Sudahkah kita memiliki jiwa yang merdeka???

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls