Kamis, 28 April 2011

Mengenal Aktivis Kampus, dulu dan sekarang



Apakah Mahasiswa yang identik dengan demonstrasi di jalanan, Ikoma (IP satu koma) dan kuliah lama?

Jika pada masa 80-an hingga sebelum reformasi 98, hal diatas masih lumrah melekat pada diri aktivis kampus. Salah satu penyebabnya adalah karena selain menjalani kuliah, mereka juga dituntut agar bersatu dengan masyarakat dalam melawan ketidak adilan penguasa di zaman mereka.

Tapi, setelah reformasi 98. Peranan aktivis kampus mulai berbeda. Semakin tingginya persaingan di dunia kerja, menuntut mereka agar tidak terlalu asyik berorganisasi dan demo sana-sini, tapi juga harus memiliki IP yang bagus, lulus tepat waktu serta ditunjang dengan skill pendukung lainnya.

Para aktivis kampus juga dituntut lebih banyak berkarya daripada banyak bicara omong kosong tapi minim solusi layaknya anggota DPR dan pejabat pemerintah lainnya.

Karya-karya aktivis kampus, seperti tulisan, hasil penelitian, bakti sosial, wirausaha dan kegiatan lain yang menunjang bagi pendidikannya serta bermanfaat bagi lingkungannya meskipun kecil. Lebih berarti daripada berteriak-teriak menggunakan megaphone, tapi ternyata hanya demi kepentingan suatu golongan yang haus akan kekuasaan, bukan demi bangsa.....

.Tapi, ada beberapa ciri khas para aktivis kampus yang masih ada dari dulu hingga sekarang dan layak dipertahankan. Seperti prinsip idealisme dalam membela kebenaran, kontrol sosial baik di lingkungan kampus maupun negara dalam mengambil keputusan, dan memiliki nalar intelektual dalam memahami suatu masalah.

Mahasiswa+aktivis kampus akan membuat pribadi lulusan yang dinamis. Pribadi seperti inilah yang dibutuhkan bangsa ini untuk menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan.

LET'S JOIN, AND MAKE THE CHANGE...!!!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls